Rabu, 30 Mei 2012

poliester


Waspadai Plastik Kresek, Styrofoam Aman


garbage_bag
Penggunaan bahan plastik dan foam untuk kemasan makanan harus dilakukan secara hati-hati. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana Thamrin Akib bahkan meminta masyarakat tidak menggunakan kantung plastik “kresek” berwarna untuk mewadahi makanan siap santap secara langsung. “Sebab kantung plastik berwarna, terutama yang hitam, dibuat dengan proses daur ulang dari bahan dasar yang tidak diketahui riwayat penggunaannya. Mungkin bekas wadah limbah berbahaya seperti pestisida dan logam berat, atau kotoran,” katanya.
Proses daur ulang plastik “kresek”, kata dia, juga menggunakan bahan kimia yang berisiko membahayakan kesehatan. Proses daur ulang plastik juga tidak terjamin kesersihannya. “Jadi kalau mau mewadahi makanan siap santap dengan plastik kresek sebaiknya dilapisi dulu dengan bahan yang aman seperti daun atau kertas,” katanya.
Sedangkan kemasan makanan berbahan dasar “polystirene” atau “styrofoam” yang beredar di pasaran memenuhi persyaratan mutu dan aman digunakan. “Badan POM sudah melakukan sampling dan pengujian terhadap 17 jenis kemasan `styrofoam`. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua kemasan memenuhi syarat,”katanya.
Namun BPOM mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dalam menggunakan kemasan berbahan “expandable polystyrene”/EPS tersebut untuk mewadahi makanan karena dalam kondisi tertentu berisiko membahayakan kesehatan. Residu monomer stirene pada Polystirene, katanya, dapat terlepas bila bercampur dengan makanan berlemak/ berminyak dan beralkohol, terlebih dalam keadaan panas. “Kalau residunya kecil tidak berbahaya. Residu monomer stirene tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika jumlahnya kurang dari 5.000 bagian per juta,” katanya serta menambahkan menurut hasil pengujian BPOM residu monomer stirene pada sampel kemasan yang diuji hanya berkisar antara 10 bagian per juta hingga 30 bagian per juta.

http://stoplastic.blogdetik.com/2011/12/07/waspadai-plastik-kresek-styrofoam-aman/


lakton

Polimerisasi Senyawa Lakton Untuk Menghasilkan Bahan Plastik Yang Mudah Terbiodegradasi

Poli (β-hidroksibutirat) PHB merupakan salah satu poli (β -hidroksialkanoat) yang dihasilkan oleh bakteri sebagai bahan karbon intraseluler dan sumber energi eadangannya. Polimer tersebut pertama kali ditemukan sekitar tahun 1920-an. Poli (β - hidroksibutirat) natural tersebut merupakan polimer optis aktif (100% isotaktik R,), bersifat termoplastis dan mudah terdegradasi oleh bakteri-bakteri yang ada di alam. Dalam poliester tersebut sifat optis-aktif (R)-hidroksibutirat memegang peranan penting dalam kemampuan biodegradasi biokompatibilitas, dan sifat-sifat fisik lainnya. Strukturya hampir sama dengan struktur polipropilene, yaitu memiliki suatu konformasi kristalin helikoidal dan titik lelehnya di sekitar l80?C. Akan tetapi PHB bakterial yang dihasilkan secara biosintesis harganya masih cukup mahal, tidak efisien dan sukar untuk memodulasikan struktur dan sifat-sifatnya. Oleh karena itu perlu meneari alternatif lain untuk mensintesis poliester tersebut.

http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/115634

ester

Sifat – Sifat Ester

Ditulis oleh Zulfikar pada 24-10-2010
Ester dengan jumlah atom Karbon sedikit atau rantai yang pendek memiliki sifat mudah menguap dan berwujud cair. Sedangkan ester dengan rantai yang panjang ditemukan pada minyak (berwujud cair) dan lemak (padat) yang merupakan senyawa triester. Minyak dan lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam benzena, eter dan CS2.
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol, reaksi ini berlangsung dalam suasana asam, seperti persamaan di bawah ini.
artikel 59
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi yang dapat balik. Sehingga ester dapat dihidrolisis oleh air pada suasana asam. Hasil reaksi ini adalah asam karboksilat dan alkohol.
Hidrolisis dari ester dalam suasana basa, menghasilkan sabun dan alkohol, lihat persamaan reaksi pada Bagan 12.60.
bagan 12.60
Bagan 12.60. Reaksi hidrolisis ester dalam suasana basa