Rabu, 30 Mei 2012

lakton

Polimerisasi Senyawa Lakton Untuk Menghasilkan Bahan Plastik Yang Mudah Terbiodegradasi

Poli (β-hidroksibutirat) PHB merupakan salah satu poli (β -hidroksialkanoat) yang dihasilkan oleh bakteri sebagai bahan karbon intraseluler dan sumber energi eadangannya. Polimer tersebut pertama kali ditemukan sekitar tahun 1920-an. Poli (β - hidroksibutirat) natural tersebut merupakan polimer optis aktif (100% isotaktik R,), bersifat termoplastis dan mudah terdegradasi oleh bakteri-bakteri yang ada di alam. Dalam poliester tersebut sifat optis-aktif (R)-hidroksibutirat memegang peranan penting dalam kemampuan biodegradasi biokompatibilitas, dan sifat-sifat fisik lainnya. Strukturya hampir sama dengan struktur polipropilene, yaitu memiliki suatu konformasi kristalin helikoidal dan titik lelehnya di sekitar l80?C. Akan tetapi PHB bakterial yang dihasilkan secara biosintesis harganya masih cukup mahal, tidak efisien dan sukar untuk memodulasikan struktur dan sifat-sifatnya. Oleh karena itu perlu meneari alternatif lain untuk mensintesis poliester tersebut.

http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/115634

2 komentar:

  1. senyawa alternatif yang bagaimana yang dapat mensistensi poliester yang mengandung senyawa lakton yang menghasilkan bahan plastik yang mudah terbiodegradasi??????????

    BalasHapus
  2. Salah satu alternatif yang sangat memungkinkan adalah sintesis secara kimia lewat pembukaan einein dari beberapa senyawa siklik seperti senyawa lakton dengan bantuan suatu katalis distanoksan kompleks

    sintesis secara kimia yaitu berupa homopolimer PHB dan kopolimernya lewat polimerisasi pembukaan cincin monomer lakton siklik seperti β-butirolakton dan E.
    Sampel polimer tersebut disintesis melalui polimerisasi pembukaan cincin (R, S)-B?BL rasemik menggunakan katalis distanoksan dan aluminoksana. Hasil tes biodegradasi menunjukkan bahwa kristalinitas dan stereoregularitas struktur (R) polimer merupakan parameter penting dalam proses biodegradasi polimer.
    Polimer PHB hasil sintesis dengan sturktur ataktik (fraksi diad isotaktik =0,05) memperlihatkan kemampuan biodegradasi lebih tinggi dari PHB sintesis lainnya, tetapi sedikit lebih rendah dibandingkan kemampuan biodegradasi P(R)-HB natural.

    Sedangkan PHB sintesis dcngan struktur isotaktik lebih dominan dengan (i)= 0,79 memperlihatkan kemampuan biodegradasi lebih rendah akibat tingginya kristalinitas, dan PHB sintesis denan struktur sindiotaktik lebih dominan dengan (i)= 0,41 hasil biodegradasinya sangat rendah aldbat tingginya kristalinitas dan rendahnya isotaktisitas struktur (R).
    Pengaruh kristalinitas pada laju degradasi awal terlihat pada kopolimer P(HB?co-CL) hasil sintesis pada berbagai komposisi komonomer. Semua kopolimer hasil sintesis dengan katalis distanoksan terbiodegradasi hampir 75-88%.Kemampuan biodegradasi kopolimer tersebut lebih tinggi dibandingkan masing - masing homopolimernya (PHB dan PCL), akan tetapi masih lebih rendah dibandingkan dengan biodegradabilitas P(R)-HB natural hasil biosintesis

    BalasHapus